Simbol-Simbol Signifikan Menurut George Herbert Mead

Afif Hidayatulloh


Teori Sosiologi Modern A


Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta


Simbol-Simbol Signifikan Menurut George Herbert Mead

George Herbert Mead lahir di South Hardley , Massachusettes, pada 27 Februari 1863, Mead dilatih terutama di bidang filsafat dan penerapannya bagi psikologi sosial. Mead memulai studinya di Harvardpada 1887 setelah itu dia pindah ke Universitas Leipzig dan Berlin. Mead tidak pernah mendapatkan gelar sarjana. Pada tahun 1894 atas dorongan John Deway, dia pindah ke Universitas Chicago dan menetap di sana hingga sisa hidupnya. Orang yang berpengaruh pada pemikiran Mead adalah John Dewey. Mead tidak memiliki kemampuan dalam menulis, karyanya diterbitkan melalui catatan-catatan mahasiswa dari suatu kuliah yang diajarkan oleh Mead.

Saya membaca teori George Herbert Mead mengenai simbol-simbol signifikan pada bukunya George Ritzer yang berjudul Eighth Edition Sociological Theory yang telah diterjemahkan ke dalam buku bahasa Indonesia. Di dalam buku tersebut Mead mendefinisikan suatu simbol signifikan adalah suatu gerak isyarat, yang hanya dapat dibuat manusia. Gerak isyarat menjadi simbol signifikan bila ia dibangunkan pada individu yang sedang membuatnya menjadi jenis respons yang sama (tidak perlu identik) kita akan mempuanyai komunikasi hanya bila kita mempunyai simbol signifikan. Simbol signifikan dapat memungkinkan pikiran dan proses-proses mental. Pemikiran manusia menjadi mungkin hanya melalui simbol-simbol signifikan, khsusnya bahasa. Mead mendefinisikan berpikir sebagai suatu percakapan individu yang dibatinkan dengan dirinya sendiri dengan menggunakan gerak isyarat, bahkan Mead berargumen “berpikir sama dengan berbicara kepada orang lain”. (Ritzer, 2012:436).

Salah satu simbol-simbol signifikan yang paling tinggi bagi interaksi manusia adalah bahasa. Hal tersebut dikarenakan bahasa menjadi alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi sehingga lawan bicara dengan cepat dapat menangkap maksud dari apa yang disampaikan lawan bicaranya. Lalu bagaimana jika ada dua orang yang berbeda bahasa bertemu dan saling menggunakan bahasanya yang sama-sama berbeda, sehingga lawan bicaranya pun tidak dapat menangkapnya. Hal tersebut merupakan kontak namun bukan komunikasi karena lawan bicara tidak bisa menangkap dari apa yang kita maksud, namun setelah mereka sama-sama menyadari di antara mereka tidak saling mengerti maka mereka akan melakukan gerak tubuh dan pada hal ini bisa dikatakan sebagai komunikasi, walaupun tidak sempurna. Apakah simbol signfikan hanya bahasa? Tentu saja tidak, namun bahasa menjadi simbol yang kedudukannya paling tinggi dibandingkan simbol-simbol lain, seperti gerak tubuh misalnya karena bahasa semua orang yang tahu bahasa akan menangkap maksud yang sama dengan orang lainnya. Sementara gerak tubuh, orang lain belum tentu tahu apa yang dimaksudkannya. Kita tahu bahwa dalam sosiologi terdapat interaksi sosial yaitu hubungan komunikasi antara individu dengan individu lain yang saling timbal balik. Komunikasi tersebut baru dilakukan setelah adanya sebuah kontak yang dilakukan oleh dua individu atau lebih.

Contohnya penggunaan simbol-simbol signifikan hampir selalu ada di dalam komunikasi sehari-hari kita. Interaksi sosial terjadi bila ada timbal balik, kalau hanya satu orang saja bukan timbal balik namanya, misalnya Andi sedang mengendarai motornya, di saat lampu merah berhenti dan membunyikan klaksonnya karena mencoba klakson barunya. Berbeda lagi, jika Anjar sedang lari pagi dan menyebrang zebra cross, begitu Andi melihatnya ia langsung membunyikan klaksonnya. Setelah mendengar bunyi klakson Anjar mencari sumbernya dan mendapati Andi sedang menaiki motor, Anjar kemudian melambaikan tangan untuk meminta Andi menepi dan Andi maksud lambain tersebut, setelah itu Andi bertanya “Mau pulang” dan dibalas “Iya” oleh Anjar sehingga Andi mengantar Anjar pulang. Itu yang dinamakan timbal balik. Di dalam sebuah interaksi harus ada komunikasi seperti saling berbagi infomasi, karena kontak saja bukan tindakan interaksi. Di dalam komunikasi sendiri terdapat yang namanya simbol-simbol signifikan baik berupa gerak tubuh ataupun bahasa. Dalam contoh di atas Andi membunyikan klakson dan dibalas lambaian tangan oleh Anjar untuk menepi, pada tahap ini simbol yang digunakan berupa simbol isyarat yang diteruskan komunikasi dengan menggunakan simbol bahasa untuk menyempurnakan interaksi mereka.


Sumber :

Ritzer, George.2012.Edisi Kedelapan Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Posmodern. Diterjemahkan oleh Pasaribu, Saut. Rh.Widada dan Eka Adi Nugraha. Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik Emile Durkheim

Kim Yushin komandan Pasukan Hwarang Penyatu Semenanjung Korea

Kemenangan Islam Terhadap Mongol Pada Perang Ain Jalut