Tindakan Aktor Dalam Kegiatan Ekonomi Menurut Weber

 Tindakan Aktor Dalam Kegiatan Ekonomi Menurut Max Weber

Max Weber lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864, berasal dari keluarga kelas menengah. Ketika berumur 18 tahun weber belajar di Universitas Heilderberg dan setelah tiga semester ia keluar. Hingga pada tahun 1884 weber menetap belajar di Universitas Berlin hingga mendapat gelar Ph.D. Pada tahun 1896 ia menjadi profesor ekonomi di Universitas Heidelberg. Ia menulis karya karya yang memuat ekonomi, sejarah dan sosiologi. Weber juga aktif dalam aktivitas politik pada masa itu. Ada ketegangan dalam hidup Weber dan yang lebih penting dalam karyanya. Antara pemikiran birokratis seperti yang dicerminkan oleh ayahnya dan rasa keagamaan ibunya. Ketegangan yang tak terselesaikan ini meresapi karya Weber maupun kehidupan pribadinya.

Jika ekonomi dalam melihat aktor menggunakan Individualisme metodologis maka berbeda dengan pendekatan sosiologi. Menurut Weber di dalam “Economy and Society”, yaitu tindakan aktor yang dinyatakan sebagai tindakan sosial sejauh tindakan tersebut memperhatikan tingkah laku dari individu lain dan oleh karena itu diarahkan pada tujuan tertentu. Sedangkan ekonomi berpandangan bahwa individu adalah makhluk yang rasional dan selalu memperhitungkan untung dan rugi, “bila aku untung aku lakukan, bila aku rugi aku tinggalkan atau hindarkan!”.

Pandangan Weber tersebut bisa kita buktikan, bahwa aktor dihubungkan dengan dan dipengaruhi orang lain. Manusia pada hakikatnya tidak pernah terlepas dari yang namanya interaksi, interaksi tersebut pasti memiliki pengaruh di dalam diri masing-masing individu. Individu tersebut akan kreatif dalam membangun dan mengubah duniannya selama interaksi tersebut. Manusia yang pada dasarnya memang memiliki sifat rasional tidak akan terlepas dari yang namanya hubungan dengan sesorang yang memberikan pengaruh pada cara berpikir orang itu. Karena ketika individu atau aktor melakukan kegiatan ekonomi terdapat interaksi sosial, yang dapat memungkinkan terjadinya saling pandang, berjabat tangan atupun saling lempar senyuman. Oleh sebab itu dalam kegiatan ekonomi tidak bisa dilihat dari satu individu itu, akan tetapi dilihat dari individu yang dihubungkan dengan individu lainnya, baik individu dengan individu ataupun individu di dalam masyarakat.

Terlepas dari sikap asli manusia yang selalu mengedepankan keuntungan sendiri dalam kegiatan ekonomi maka manusia juga merupakan makhluk sosial. Sebagai contoh, di desa saya terdapat salah satu perayaan, di mana di dalam perayaan tersebut masing masing orang selalu bertukar hadiah. Biasannya orang biasa akan bertukar dengan orang yang dilihatnya mapan sehingga hadiahnya pun akan bagus. Namun berbeda dengan saya dan teman-teman saya, kami akan bertukar karena rasa persahabatan yang kuat di antara kami. 



Sumber :

Anwar,Yesmil.2017.Sosiologi untuk Universitas.Bandung:PT Refika Aditama.

Weber, M. [1978 (1922)]. Economy and Society: An Outline of Interpretative Sociology. Berkeley: Universitas of California Press.

Damsar.2015. Pengantar Teori Sosiologi. Jakarta: Prenadamedia Group.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik Emile Durkheim

Kim Yushin komandan Pasukan Hwarang Penyatu Semenanjung Korea

Kemenangan Islam Terhadap Mongol Pada Perang Ain Jalut