Teori Hegemoni Menurut Antonio Gramsci
Afif Hidayatulloh
Teori Sosiologi Modern Kelas A
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Teori Hegemoni Menurut Antonio Gramsci
Antonio Gramsci lahir di Ales, Sardinia, Italia pada tanggal 22 Januari 1891. Setelah ayahnya dipenjara, kehidupan Gramsci menjadi serba kekurangan. Menginjak remaja, Gramsci melanjutkan sekolah menengah di Cagliari dan kemudian melanjutkan ke Universitas Turin pada tahun 1911. Pada tahun 1917 Gramsci menjadi komite sementara partai sosialis. Gramsci aktif dalam organisasi sosialis dan aktif dalam kepenulisannya sehingga menghasilkan berbagai karya. Pada tahun 1926 Gramsci yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PCI ditangkap. Gramsci dinyatakan bersalah dan dipenjara sampai akhir hayatnya yaitu tahun 1937. Walaupun berada dipenjara, Gramsci masih aktif dalam menulis dan menghasilkan banyak karyanya. Adapun tokoh yang berpengaruh di dalam pemikiran Gramsci adalah Karl Marx, Lenin atu bahkan kakaknya yaitu Genarro.
Saya membaca teori Antonio Gramsci mengenai Hegemoni pada bukunya George Ritzer yang berjudul Eighth Edition Sociological Theory yang telah diterjemahkan ke dalam buku bahasa Indonesia. Di dalam buku tersebut Gramsci mendefinisikan hegemoni sebagai kepemimpinan budaya yang dilaksanakan oleh kelas yang berkuasa. (Ritzer, 2012:476). Sedangkan di buku yang berjudul ”An Introduction to Antonio Gramsci” menjelaskan bahwa menurut Gramsci, hegemoni kurang berfungsi untuk menggambarkan keadaan fakta daripada menunjukkan sebuah proses, yaitu proyek sosial-politik yang sedang direalisasikan dan dilaksanakan. ( Hoare dan Sperber, 2016:126) . Dengan kata lain hagemoni memiliki kekuatan lebih banyak dilakukan bukan melalui kekuatan bersenjata, namun justru lebih efektif melalui kekuatan politik dan kebudayaan. (Ali, 2017:5).
Kita tahu bahwa teori hegemoni Gramsci merupakan kritikan terhadap determinisme ekonomi. Di mana struktur ekonomi menjadi syarat utama atau komponen yang paling berpengaruh. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar, karena disamping kekuatan ekonomi terdapat hegemoni yang dapat mendominasi arah jalur kapitalisme. Jika menurut golongan marxisme menekankan kepada aspek ekonomi dan negara yang bersifat memaksa, maka hegemoni lebih kepada penekanan budaya yang sifatnya tidak memaksa padahal terdapat unsur memaksa yang terselubung. Hegemoni sendiri dilakukan oleh pihak yang sudah memiliki nama, pengaruh dan kekuasaan di dalam masyarakat. kekuasaan ataupun pengaruh yang dimiliki pihak tersebut bukan hanya berupa materi ataupun ekonomi saja melainkan komponen yang lebih penting yaitu budaya. Hegemoni di dalam kapitalisme memiliki tujuan utama dari kapitalisme itu sendiri yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Terlebih lagi semakin berkembangnya IPTEK, menjadikan hegemoni kapitalisme semakin berpengaruh tanpa kita sadari. Media menjadi kebutuhan sehari-hari kita, namun disamping penggunaan kita terhadap media kita ternyata juga kedapatan kapitalisme. Kapitalisme tersebut berupa iklan-iklan, di mana tiap kali kita membuka platform media kita pasti disuguhi oleh iklan yang tentunya mempengaruhi agar kita berperilaku konsumtif. Sehingga masyarakat Indonesia terkenal konsumtif sehingga konsumen Indonesia menjadi sasaran negara kapitalis untuk memasarkan produknya.
Hegemoni di masa sekarang lebih erat kaitannya dengan kapitalisme modern. Semakin berkembangnya globalisasi turut serta membawa kapitalisme yang tidak kita sadari. Contohnya adalah penggunaan media di dalam kehidupan sehari-hari kita. pada bulan lalu kita dihebohkan dengan berita viral salah satu artis yaitu Gisel Anatasya. Setiap kali kita membuka twiter, youtube bahkan saluran televisi, berita tersebut menjadi trending topik teratas. Bukankah peran media informasi seharusnya menyajikan apa yang seharusnya konsumen butuhkan, namun media memberikan apa yang konsumen ingingkan. Sehingga hampir semua media informasi baik itu televisi, youtube, bahkan media berita seperti kompas selalu berlomba-lomba untuk menyajikan berita tersebut. Padahal kalau kita tanya apa maknanya berita itu jawabannya adalah tidak ada. Siapakah yang untung dengan berita tersebut? Tersangka atau pembaca, karena pastilah adalah media yang untung. Media akan berkompetisi untuk mendapatkan pembaca yang sebanyak-banyaknya dengan menyajikan berita yang sebenarnya sudah masuk ke ranah privasi. Media juga berperan penting di dalam politik. Misalnya didalam penayangan selalu menayangkan kelebihan sebuah partai politik yang terus ditayangkan. Maka akan pasti hal tersebut melahirkan sebuah hegemoni. Karena untuk mendapatkan kursi pemerintahan tidak cukup hanya struktur ekonomi saja, namun mereka harus mendapatkan kendali atas budaya di dalam sebuah masyarakat.
Sumber :
Hoare, George dan Nathan, Sperber. 2016. An Introduction to Antonio Gramsci.London: Bloomsbury Academic.
Muslim, Imam. 2018.Peran Teknologi Dalam Pembentukan Hegemoni Global dan Implikasinya Terhadap Etika Islam.. Skripsi. Semarang (ID): UIN Walisongo Semarang.
Ali, Zezen Zainudin. 2017. Pemikiran Hegemoni Antonio Gramsci (1891-1937) Di Italia. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Vol 3 No 2.
Ritzer, George.2012.Edisi Kedelapan Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Posmodern. Diterjemahkan oleh Pasaribu, Saut. Rh.Widada dan Eka Adi Nugraha. Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR.
Komentar
Posting Komentar